Ojo Seneng Lamis

Ojo seneng lamis bagi orang jawa mungkin kata itu tidak asing dan sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Lamis mengandung pengertian orang yang suka mengobral janji tapi tidak pernah ditepati. Memang mudah mulut kita tuk berucap memberi harapan yang manis-manis tapi susah untuk di realisasikan dari janji tersebut. "Memang lidah tak bertulang, tak berbekas kata-kata, tinggi gunung seribu janji lain di bibir lain di hati", itu mungkin sepenggal bait yang dinyanyikan Bob Tutupoli yang dalam istilah jawa dikatakan Lamis.

Kita juga bisa ambil contoh dari lirik lagu jawa yang dinyanyikan oleh Manthous:
Ojo sok gampang (Jangan mudah)
janji wong manis (Mengucap janji manis)
yen to amung lamis (kalau hanya berdusta)
Becik aluwung prasojo nimas (Lebih baik jujur apa adanya)
ora agawe cuwo (Biar tidak mengecewakan)
Bait diatas mengajak kita untuk tidak gampang memberi janji yang manis kepada orang lain, lebih baik kita jujur apa adanya agar tidak mengecewakan orang lain.

Allah SWT telah memerintahkan kepada setiap muslim untuk melaksanakan janji-janji yang pernah diucapkan. Berjanji itu harus ditepati dan melanggar janji berarti berdosa. Bukan sekedar berdosa kepada orang yang kita janjikan tetapi juga kepada Allah SWT. Dasar dari wajibnya kita menunaikan janji yang telah kita berikan antara lain adalah :
  • Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah An Nahl 91
    وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلَا تَنْقُضُوا الْأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ (91)
    (Dan tepatilah perjanjian dengan Allah) dalam masalah jual beli dan sumpah-sumpah serta masalah-masalah yang lain (apabila kalian berjanji dan janganlah kalian membatalkan sumpah-sumpah itu sesudah meneguhkannya) artinya sesudah sumpah-sumpah itu kalian teguhkan (sedangkan kalian telah menjadikan Allah sebagai saksi kalian) untuk memenuhinya, karena kalian telah bersumpah dengan memakai nama-Nya; jumlah ayat ini berkedudukan menjadi hal atau kalimat keterangan. (Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian perbuat) ayat ini merupakan ancaman buat mereka yang membatalkan sumpahnya.
  • Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah An Nahl 94
    وَلَا تَتَّخِذُوا أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوتِهَا وَتَذُوقُوا السُّوءَ بِمَا صَدَدْتُمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (94)
    (Dan janganlah kalian jadikan sumpah-sumpah kalian sebagai alat penipu di antara kalian) Allah swt. mengulang-ulang kalimat ini untuk mengukuhkannya (yang menyebabkan tergelincir kaki kalian) artinya kalian tergelincir dari ajaran Islam (sesudah kokoh tegaknya) sesudah kalian teguh memegangnya (dan kalian rasakan azab) siksaan (karena kalian menghalangi manusia dari jalan Allah) artinya disebabkan kalian tidak mau memenuhi janji kalian sendiri, atau disebabkan kalian menghalang-halangi orang lain untuk memenuhi sumpah dan janjinya, kemudian orang lain itu menuruti perintah kalian (dan bagi kalian azab yang besar) di akhirat nanti.

Comments

Popular posts from this blog

''Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak,''

Prosedur Pembelian Barang Pada Perusahaan

Pengertian dan Jenis Masalah

Sikap Ksatria: Yen Wani Ojo Wedi-wedi, Yen Wedi Ojo Wani-wani