Posts

Showing posts with the label Memaknai Hidup

Urip Iku Urup

Image
G&G.Net - Didalam falsafah jawa kita mengenal peribahasa "Urip iku Urup". Urip iku urup  jika kita artikan satu persatu urip mengandung arti hidup sedangkan urup mengandung arti nyala, jadi secara harfiah jika digabungkan istilah tersebut dapat diartikan hidup itu nyala. Peribahasa ini mengandung arti bahwa hidup itu hendaknya bisa memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita.  Mungkin saat ini falsafah ini sudah mulai banyak ditinggalkan terutama masyarakat yang tinggal di perkotaan dimana rasa kepedulian terhadap sesama sudah mulai memudar. Sikap individualis begitu terasa terutama untuk lingkungan perumahan elite / cluster kebanyakan mempunya sikap cuek dan acuh tak acuh, mungkin dengan tetangga jarang bertegur sapa padahal rumahnya berdekatan / bersebelahan. Kurangnya sosialisasi dan rutinitas kerja sehari-hari membuat orang mementingkan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan individu-individu yang lain. Namun saya yakin tidak semuanya yang tingal diperumahan eli

Peribahasa Nandur Pari Tukule Suket Teki

Image
Selamat datang di Blog saya para sahabat semua, setelah sekian lama vakum kali ini saya akan mengulas sedikit tentang arti dan makna dari peribahasa "Nandur Pari Tukule Suket Teki". Bagi orang Jawa mungkin peribahasa ini sudah tidak asing lagi terdengar meski belum semua tahu arti peribahasa ini, Mungkin bagi para Fans Didi Kempot "The Godfather of Broken Heart" di seluruh tanah air yang menamakan dirinya Sobat Ambyar, Kempoters, Sad Boys maupun Sad Girls mungkin tidak asing dengan istilah ini karena dijadikan salah satu judul lagu “ Suket Teki”. Lagu ini sangat terkenal dan sering dinyanyikan di setiap konser almarhum Didi Kempot ….” Tak tandur pari jebul tukule malah suket teki" ini merupakan cuplikan dari lirik lagu yang berjudul Suket Teki. Nandur dalam bahasa jawa berarti menanam, pari dalam bahasa jawa berarti padi, tukul memiliki arti tumbuh dan suket teki artinya rumput teki. Rumput Teki adalah sejenis tanaman gulma (tanaman pengganggu) yang

Kejugrugan Gunung Menyan

Pernahkan anda mendengar peribahasa kejugrugan gunung menyan? Bagi yang berasal dari jawa tentunya pernah dengar. Secara harfiah kejugrugan berasal dari kata “jugrug” yang dalam bahasa Indonesia berari “runtuh” sedangkan “menyan” mengandung arti “dupa”. Kejugrugan gunung menyan mengandung arti “nemu kabegjan kang gedhe” ( Mendapat keberuntungan yang besar). Didalam bahasa Indonesia kejugrugan gunung menyan mempunyai persamaan arti dengan pepatah kejatuhan durian runtuh yang sama-sama mengandung arti menerima keberuntungan yang besar. Mungkin selama ini kita mengharapkan sesuatu yang mungkin mustahil bagi kita untuk mendapatkannya karena keterbatasan kita, tetapi bisa jadi apa yang kita harapkan bisa kita capai atau kita dapat dengan tiba-tiba. Alangkah bahagianya perasaan kita ketika yang selama ini kita impikan menjadi sebuah kenyataan. Hidup ini memang penuh dengan misteri, segala sesuatu yang tidak mungkin kita dapat bisa saja kita dapatkan dengan tanpa sengaja, seperti mi

Ancik-ancik Pucuking Eri

Image
Selamat datang di Blog saya saudara-saudaraku, setelah sebulan vakum kali ini saya akan menulis sedikit tentang peribahasa jawa yaitu Ancik-ancik Pucuking Eri, semoga tulisan ini kita semakin bisa untuk lebih memaknai hidup, sehingga hidup semakin bermakna. Ancik-ancik pucuking eri adalah sebuah peribahasa jawa yang secara harfiah berarti bertumpu / berdiri di ujung duri. Secara lebih luas pepatah ini ingin menyatakan keadaan yang begitu gawat, kritis, dan nyaris tidak tertolong lagi. Bisa dibayangkan bagaimana seandainya kita berdiri / bertumpu pada ujung duri, tentu saja sakit yang tak terbayangkan. Mungkin diantara kita pernah merasakan keadaan yang digambarkan dalam peribahasa ini, dimana kita mendapatkan ujian yang luar biasa dari Tuhan. Hal seperti itu dapat juga dicontohkan dengan keadaan seseorang yang menerima sebuah surat pemberitahuan bahwa sebentar lagi rumahnya akan digusur. Entah dalam waktu dekat atau jauh, orang tersebut tentu sudah merasakan kekhawatirannya. Ke

''Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak,''

Image
Di negeri ini banyak sekali pepatah-pepatah bijak yang dapat kita jadikan pelajaran dalam kita meniti kehidupan. Pada kesempatan ini saya akan mengurai sedikit trntang peribahasa Indonesia ''Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak,''. Semut adalah binatang kecil sebangsa serangga yang hidup berkoloni sedangkan gajah adalah binatang besar yang mempunyai belali panjang. Peribahasa ''Semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak,'' mengandung arti bahwa kesalahan diri sendiri tidak terlihat, kesalahan orang lain terlihat. Terkadang orang hanya suka mengkritik, mencemooh dan menjelek-jelekan orang lain tanpa berkaca kepada dirinya sendiri, seolah olah dirinyalah yang sempurna, suci dan merasa tidak pernah punya salah. Semut yang notabene hanya binatang kecil dilihat dari seberang lautan saja jelas keliatan ini mengandung arti kesalahan orang sekecil apapun dapat dilihat sedangkan gajah binatang yang badanya sa

Anak Polah Bapa Kepradah

Image
Banyak peribahasa dalam bahasa jawa yang dapat kita ambil untuk kita jadikan pelajaran. Untuk kali ini saya akan membahas peribahasa jawa yaitu "Anak polah bapa kepradah". Anak polah bapa kepradah mengandung arti bahwa apapun yang dilakukan si anak, pasti imbasnya tetap ke orang tua yang akan menanggung, hal itu terlepas dari perbuatan baik atau perbuatan buruk. Biasanya peribahasa ini dipakai untuk konotasi yang negatif tentang perilaku si anak, entah dia bandel, suka menipu, suka mengambil milik orang lain, dan masih banyak lagi contoh negatif yang dapat kita ambil dari lingkungan sekitar kita. Apapun perbuatan buruk si anak akan berimbas ke orangtuanya meskipun dari si orang tua tidak pernah mengajarkan ke anak-anaknya untuk melakukan tindakan yang salah dan keliru yang menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku dimasyarakat. Sebagai contoh ada anak yang suka mengambil milik orang lain sedang tertangkap basah mengambil uang milik tetangga sebelahnya. Setelah tertangk

Kridha Lumahing Asta

Image
Krida Lumahing Asta merupakan pepatah dalam bahasa jawa, secara harfiah kridha berarti bekerja, lumahing berarti menengadahkan, asta berarti tangan. Jadi secara harfiah kridha lumahing asta berarti bekerja dengan menengadahkan tangan, atau dengan kata lain adalah mengemis. Kalau didaerah kota besar pengemis biasa kita jumpai di setiap lampu merah, di pintu masuk Mall-mall besar, dan di depan masjid-masjid. Pengemis disebagian kota besar menjadi sumber masalah terutama untuk keindahan kota. Serba sulit memang untik mengatasi masalah ini, satu sisi mereka adalah manusia yang memang pantas di kasihani, dan disatu sisi mereka mengganggu ketertiban dan keindahan kota. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah benar mereka itu kekurangan? karna sekarang pengemis sudah merupakan dari profesi seseorang untuk mencari nafkah. Apakah penghasilan pengemis kurang dari UMR? mungkin jawaban dari sebagian besar orang adalah kurang dari UMR, tetapi perkiraan sebagian orang itu mungkin salah.

Maju Tatu Mundur Ajur

Pernahkan anda dihadapkan dengan masalah yang sangat sulit? Saya yakin pasti sudah pernah, baik itu masalah pribadi, keluarga ataupun masalah pekerjaan. Dimana kita sangat sulit utuk memutuskan atau memilih alternatif penyelesaian masalah yang kedua-duanya sangat berat untuk dipilih. Kalau dalam peribahasa jawa dapat di istilahkan "Maju Tatu Mundur Ajur" yang secara harfiah mengandung arti maju terluka dan mundurpun juga hancur. Ibarat memakan buah simalakama, dihadapkan dengan masalah yang sangat sulit untuk di pecahkan, ibarat kita mau terus maju pasti terluka dan apabila kita mundurpun kita pasti hancur. Pilihan yang kedua-duanya sangat pahit akan tetapi mau tidak mau kita harus memilihnya salah satu. Peribahasa "Maju Tatu Mundur Ajur" kalau dalam bahasa indonesia mempunyai persamaan dengan Maju kena mundurpun kena. Contoh dalam peribahasa ini dapat kita ibaratkan dalam dunia peperangan dimana satu pasukan telah terkepung oleh lawannya di medan perang. Pasukan y

Poso Sapi

Image
Pernahkah anda mendengar Poso Sapi? mungkin orang yang berasal dari jawa pasti tahu istilah ini. Istilah ini saya denger pas saya kecil dulu di daerah saya tinggal. Poso sapi kepanjangan dari bar mangan di usapi (habis makan di lap / dibersihkan), ungkapan ini biasanya di ucapkan bagi orang yang jarang berpuasa, ngakunya berpuasa tapi dia makan secara sembunyi-sembunyi habis itu di bibirnya dibersihkan / di lap dengan tangan atau tissue biar kelihatan kering seperti orang yang berpuasa (bar mangan diusapi) . Saya yakin anda dulu pernah seperti ini kan? hayo ngaku he,he,,,. Poso sapi biasanya dilakukan oleh anak-anak bahkan tak jarang dilakukan oleh orang dewasa. Biasanya orang melakukan itu karena malu dengan temen, tetangga, pacar bahkan mertua malu kalau ketahuan tidak berpuasa, habis makan dilap bibinya biar kering biar kelihatan seperti orang yang berpuasa beneran. Poso sapi hanyalah istilah bagi masyarakat yang ditujukan untuk orang yang berpura-pura puasa. Poso sapi ju

STMJ

Image
Pernahkah anda mendengar istilah STMJ? tentunya pernah ini kan cukup populer. Hampir kebanyakan masyarakat di Indonesia pernah merasakan STMJ (Susu Telur Madu Jahe), Minuman yang menyehatkan juga menyegarkan tubuh, minuman satu ini sangat diminati oleh banyak orang. Jamu resep paling sederhana dan paling banyak dibutuhkan merupakan campuran dari Susu (membuat sehat), Telur (Vitamin+Protein), Madu (Pengganti sel rusak/ Vitalitas) dan Jahe (kehangatan Tubuh). STMJ baik diminum bagi mereka yang berkondisi sehat /kurang energi agar tetap terjaga/stabil kondisi tubuhnya. STMJ dalam istilah lain juga dapat di artikan Sholat Tekun Maksiat Jalan. Banyak orang yang menjalankan sholat tetapi semua itu tidak di cerminkan dengan perbuatannya sehari-hari, dalam kesehariannya meskipun ia sholat ia juga tidak bisa meninggalkan perbuatan maksiat. Dalam istilah lain siang tobat, malamnya kumat, sering dugem, minum-minuman keras, main perempuan. Terkadang sholat hanya dijadikan kedok biar kelihat

Maharban Ya Ramadhan

Image
Maharban Ya Ramadhan adalah kata yang sering kita dengar menjelang datangnya puasa, mungkin kita cukup familiar dengan kata tersebut meski ada sebagian orang belum tahu arti yang sesungguhnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “marhaban” diartikan sebagai “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang).” berarti marhaban ya ramadhan berarti selamat datang hari ramadhan. Hikmah dari bulan Ramadhan ini bermacam-macam ada yang benar-benar mencari pahala dan ridho dari Allah SWT ada juga yang hanya memanfaatkan moment Ramadhan hanya untuk mengais keuntungan materi semata. Seminggu bahkan sebulan sebelum puasa di stasiun-stasiun TV sudah terdengar gaungnya baik lewat iklan, sinetron, talk show dan lain-lain. Stasiun TV berlomba-lomba menayangkan sinetron, drama, komedi yang berhubungan dengan Ramadhan, bukan hanya di media Televisi, di radio, koran, majalah bahkan di panflet di jalan-jalan. Lewat moment Ramadhan ini mereka dapat meraup keuntungan mate

Minak Jinggo (Miring Penak Jengking monggo)

Image
Pernahkah anda mendengar kata Minak Jinggo? Kalau belum berarti kebangetan he,he,,. Dalam istilah wayang Minak Jinggo adalah Raja dari kerajaan Blambangan yaitu sebelah selatan Banyuwangi atau yang lebih dikenal dengan Alas Purwo. Bagi para perokok mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Minak Jinggo, karena Minak Jinggo merupakan brand rokokproduksi dari PT. Nojorono Indonesia. Namun sekarang ini orang lebih familiar dengan istilah minak jinggo yang dikonotasikan negatif yaitu dibuat kepanjangan MIring peNAK JengkING mongGO. Bagi sebagian orang istilah miring penak jengking monggo (miring enak nungging silahkan) di konotasikan negatif dan sebagian orang hanya dibuat untuk selengekan semata. Namun bagi saya istilah miring penak jengking monggo dapat saya artikan bahwasanya kita bebas berbuat apa saja asalkan kita enjoy. Namun kebebasan tersebut bukan berarti kita harus melanggar norma atau aturan yang telah ada. Mungkin dalam bekerja kita ada proses alur kerja yang harus kita lak

Kerot Tanpa Untu

Image
Kerot tanpa untu adalah peribahasa dalam bahasa jawa yang mempunyai arti punya kemauan banyak tapi tidak punya kekuatan. Dalam hal ini yang dimaksdud adalah seseorang yang mempunyai kemauan yang banyak tetapi ia tidak mempunyai kekuatan / modal untuk mewujudkan kemauanya tersebut. Ia hanya terlena dan terbuai dengan mimpi-mimpi yang indah yang sangat sulit untuk diwujudkan. Di jaman yang semakin susah ini banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi hasaratnya tersebut, ada yang nekat mencui, merampok, korupsi bahwan ada yang sampai nekat menjual diri. Semua ia lakukan demi untuk memenuhi hasrat dan ambisinya, ia ingin hidup mewah, kecukupan dan apa yang ia inginkan dapat terwujud. Kemajuan jaman telah membuat moral manusia tergradasi, hingga orang sudah tidak memperdulikan etika, moral dan etika dimatanya sudah tidak laku lagi. Untuk itu sudah sewajarnya kita dalam menginginkan sesuatu kita sesuaikan dengan kemampuan kita. Bermimpi boleh, berkhayal juga boleh asal hanya s

Njagakke Endhog`e si Blorok

Image
Hidup ini semakin lama bukan semakin mudah malainkan semakin susah. Disamping harga sembako yang semakin melonjak naik biaya pendidikan dan biaya kesehatan semakin susah terjangkau oleh masyarakat kurang mampu. Kalu saja negeri ini etika sudah tidak laku pasti rumah sakit atau sekolah elit akan memasang sepanduk yang bertuliskan orang miskin dilarang sakit atau orang miskin dilarang sekolah he,he,,. Susahnya hidup sangat dirasakan terutama bagi masyarakat bawah yang mempunyai penghasilan minim. Sering kita melihat televisi atau membaca dari media cetak masih banyak anak negeri ini yang masih kelaparan, menderita gizi buruk, bahkan masih banyak anak yang tidak bisa sekolah karena keterbatasan biaya. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya pengangguran dan kurangnya pemerataan dibidang pembangunan. Pemerintah selalu mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dari tahun ketahun selalu meningkat namun jumlah penduduk miskin malah makin meningkat. Pemerintah selalu menggembor-gemborkan keber

Kakean Gludug Kurang Udan

Image
Peribahasa jawa ini secara harfiah mengandung arti kebanyakan petir (kakean gludug) kurang udan (kurang hujan). Peribahasa kakean gludug kurang udan mengandung arti seseorang yang banyak bicara tanpa kenyataan. Dalam bahasa inggris disebutkan Talk more do less. Kakean Gudug kurang udan dapat di umpamakan seseorang yang selalu banyak omong, banyak janji tetapi tak satupun yang nyata dan di tepati, semua hanya pepesan kosong belaka. Dia selalu menjanjikan hal yang muluk-muluk tetapi semua itu hanya sebatas janji dan hanya sebagai pemanis bibir belaka. Orang seperti ini biasanya selalu bermuka manis dan selalu mengobral senyum.  Sebagai contoh banyak para elit-elit politik kita saat kampanye pilkas, legislatif maupun Pilpres, selalu menggumbar janji politiknya, yang katanya mau memperjuangkan kaum rakyat kecil, sekloah gratis, tidak KKN, memenuhi aspirasi rakyat, akan tetatpi semua itu hanya retorika dan janji palsu belaka. Sebagai buktinya sekarang banyak anngota dewan, gubernur, bupati,

Asu Gedhe Menang Kerahe

Image
Asu Gedhe Menang Kerahe adalah peribahasa dalam bahasa jawa, yang dalam bahasa indonesia dapat diartikan Ajing besar selalu menang dalam perkelahian. Asu gedhe menang kerahe dapat dimaknai orang yang memiliki pangkat / kedudukan tinggi tentu akan menang dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pangkat / kedudukan. Dengan kata lain asu gedhe menang kerahe dapat diartikan orang yang mempunyai pangkat dan kedudukan yang lebih tinggi pasti akan selalu menang dalam berperkara.  S udah menjadi ketetapan bahwasanya atasan adalah selalu benar dan bawahan adalah selalu salah. Orang yang berkedudukan lebih tinggi entah itu seorang direktur, manager, kepala, ketua dan sebagainya akan selalu memenangkan perkara itu jika ia berperkara dengan orang yang kedudukannya lebih rendah. Setiap ada masalah selalu bawahan yang selalu di salahkan, kadang bawahan hanya dijadikan alat untuk menutupi ketidak mampuan seorang pemimpin. Memang orang kecil hanya dijadikan objek bagi sebagian penguasa, orang kec

Gupak Pulut Ora Mangan Nangkane

Image
Uwis sak mestine wong makarya bakale entuk bayaran utawa hasil. Nanging ana uga wong makarya direwangi kerja awan bengi betek`e ngolek rejeki kanggo nyukupi kebutuhan saben ndinane. Saben ndina lunga ngalor ngidul golek gawean supayane bisa nutupi kebutuhan. Sakjane kabeh mau ana hasile entuk gawean ananging gegandengan anggone nompo gawean mau ora nganngo itungan akhire gawean sing wis entuk mau namung rugi kabeh. Saka cerita ing nduwur mau isoh diumpamakke gupak pulut ora mangan nangkane sing artine kesel anggone makaryo ananging ora ana hasile. Saben ono gawean karepe pengin di ayahi kabeh tanpa nganggo itung-itungan sing mateng, sing tibo mburine kabeh gawean sing ditompo mau akeh sing rugi. Uwis sakmestine uwong yen kepengen usaha kudu isoh maca kahanan, kudu pinter-pinter anggone ngelola duit, ojo nganti gegeden empyak kurang cagak. Uwong yen pengen mulya ya kudu gelem rekasa, ora gaco mancal kudu pinter-pinter anggone ngecakke duit supayane duwe bati sing akeh jumbuh karo rekasa

Nututi Layangan Pedhot (Mengejar Layangan Putus)

Image
Hidup ini kian hari tak semakin mudah melainkan semakin susah. Banyak pesaing-pesaing baru yang bermunculan baik itu para pengusaha, wiraswasta maupun para pencari kerja, semua saling berlomba-lomba untuk tetap dapat eksis. Tak mudah memang menjalani hidup ini banyak liku-liku dan jalan terjal, karna hidup memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk menyikapi tersebut tidaklah mudah, kita harus pintar-pintar mensiasati agar kita tidak kalah bersaing dengan orang lain. Banyaknya para pesaing mengharuskan kita untuk bekerja lebih keras, kita harus bisa menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan lebih daripada orang lain. Karna dengan nilai plus tersebut kita akan bisa jadi pemenang. Kita harus pintar-pintar dalam mengambil keputusan jangan sampai keputusan yang kita ambil malah menjerumuskan kita. Kehidupan yang seharusnya berjalan baik malah menjadi terpuruk apabila kita salah langkah, untuk itu sebelum mngambil keputusan harus dipikirkan secara masak-masak antara untung dan rug

Cecak Nguntal Cagak

Image
Cecak nguntal cagak adalah peribahasa jawa, Cecak yang dalam bahasa indonesia adalah cicak binatang yang biasanya merayap di dinding (seperti lagu anak-anak itu lho). Nguntal dalam bahasa Indonesia adalah makan. Sedangkan cagak dalam bahasa indonesia adalah tiang yang dipakai untuk menompang rumah yang biasanya terbuat dari kayu atau beton cor. Cecak nguntal cagak mengandung arti menginginkan hal yg tak mungkin/tidak sesuai dengan kemampuannya. Apakah mungkin seorang cicak yang mempunyai badan sangat kecil menelan/memakan tiang? Tidak mungkin kan? Cicak kan biasanya memakai tiang untuk merayap jadi sangatlah mustahil seekor cicak bisa memakan tiang (cecak nguntal cagak) Dari peribahasa tersebut dapat diibaratkan seseorang yang menginginkan sesuatu tanpa melihat kemampuannya sendiri yang mustahil dapat ia kerjakan. Sudah seharusnyalah seseorang itu melihat dan mengetahui kemampuannya sendiri dan tidak memaksakan sesuatu yang mustahil di lakukan. Cecak nguntal cagak dalam peribahasa indo

Wani Silit Wedi Rai

Image
Wani silit wedi rai adalah peribahasa jawa yang menggambarkan sikap seorang pengecut. Wani silit mengandung arti seseorang hanya beraraninya dari belakang, tidak berani bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan, sedangkan wedi rai mengandung arti takut untuk menunjukkan mukanya dalam arti lain takut untuk mengakui kesalahan dan takut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat. Mungkin banyak contoh yang dapat kita ambil dari sekeliling kita seseorang yang hanya beraninya main dari belakang, ia hanya memanfaatkan orang-orang di sekelilingnya untuk menutupi ketidak mampuannya, padahal ia punya peranan penting untuk memutuskan sebuah masalah. Ia hanya menjadikan orang disekelilingnya sebagai tameng, setiap ada permasalahan selalu dilimpahkan ke orang lain padahal dialah yang seharusnya bertanggung jawab atas semua itu. Sudah seharusnyalah kita mempunyai sifat ksatria yang berani bertanggung jawab atas apa yang telah kita perbuat. Jangan hanya beraninya mengorba