Nututi Layangan Pedhot (Mengejar Layangan Putus)

Hidup ini kian hari tak semakin mudah melainkan semakin susah. Banyak pesaing-pesaing baru yang bermunculan baik itu para pengusaha, wiraswasta maupun para pencari kerja, semua saling berlomba-lomba untuk tetap dapat eksis. Tak mudah memang menjalani hidup ini banyak liku-liku dan jalan terjal, karna hidup memang tak semudah membalikkan telapak tangan.

Untuk menyikapi tersebut tidaklah mudah, kita harus pintar-pintar mensiasati agar kita tidak kalah bersaing dengan orang lain. Banyaknya para pesaing mengharuskan kita untuk bekerja lebih keras, kita harus bisa menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan lebih daripada orang lain. Karna dengan nilai plus tersebut kita akan bisa jadi pemenang. Kita harus pintar-pintar dalam mengambil keputusan jangan sampai keputusan yang kita ambil malah menjerumuskan kita. Kehidupan yang seharusnya berjalan baik malah menjadi terpuruk apabila kita salah langkah, untuk itu sebelum mngambil keputusan harus dipikirkan secara masak-masak antara untung dan ruginya. Banyak yang terjadi saat ini para pengusaha yang awalnya punya punya usaha yang lebih besar malah kian terpuruk karena gagal dalam pengelolaannya, mereka kurang sigap dalam mengelola masalah, dan kurang cerdiknya dalam melihat peluang pasar. Kita memang harus berhati-hati dalam melangkah, jangan sampai kita salah langkah karena kan berakibat fatal.

Sekali kita salah langkah sangatlah sulit kita untuk mengembalikannya, ibarat nututi layangan pedhot (mengejar layangan putus. Dalam istilah jawa ada peribahasa "Nututi layangan pedhot" yang artinya berusaha mengembalikan situasi yang sudah semrawut.Apabila kita gagal akan sangatlah susah / sulit  untuk kita mengembalikan sesuatu yang pernah kita dapat. Tetapi bukan hal yang mustahil apa yang menjadi harapan dan keinginan kita dapat terwujud selama kita besrsungguh-sungguh berjuang mewujudkanya. Karena bukan hal yang tidak mungkin kita mendapatkan layangan kita yang telah putus dengan bersusah payah berlari mengejarnya.

Comments

Popular posts from this blog

''Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak,''

Prosedur Pembelian Barang Pada Perusahaan

Pengertian dan Jenis Masalah

Ojo Seneng Lamis

Sikap Ksatria: Yen Wani Ojo Wedi-wedi, Yen Wedi Ojo Wani-wani