Kakean Gludug Kurang Udan
Peribahasa jawa ini secara harfiah mengandung arti kebanyakan petir (kakean gludug) kurang udan (kurang hujan). Peribahasa kakean gludug kurang udan mengandung arti seseorang yang banyak bicara tanpa kenyataan. Dalam bahasa inggris disebutkan Talk more do less.
Kakean Gudug kurang udan dapat di umpamakan seseorang yang selalu banyak omong, banyak janji tetapi tak satupun yang nyata dan di tepati, semua hanya pepesan kosong belaka. Dia selalu menjanjikan hal yang muluk-muluk tetapi semua itu hanya sebatas janji dan hanya sebagai pemanis bibir belaka. Orang seperti ini biasanya selalu bermuka manis dan selalu mengobral senyum.
Sebagai contoh banyak para elit-elit politik kita saat kampanye pilkas, legislatif maupun Pilpres, selalu menggumbar janji politiknya, yang katanya mau memperjuangkan kaum rakyat kecil, sekloah gratis, tidak KKN, memenuhi aspirasi rakyat, akan tetatpi semua itu hanya retorika dan janji palsu belaka. Sebagai buktinya sekarang banyak anngota dewan, gubernur, bupati, walikota setelah terpilih lupa akan janji-janjinya dan mereka hanya memperkaya diri sendiri dan kelompoknya. Bahkan banyak dari mereka yang terpaksa mendekam dipenjara gara-gara berurusan dengan KPK karena tindakan korupsi. Rakyat hanya dijadikan tameng untuk kepentingan politiknya.
Kakean gluduk kurang udan juga mempunyai kesamaan arti dengan peribahasa Indonesia "tong kosong nyaring bunyinya" (mungkin bagi anda pecinta musik Slank istilah ini di jadikan Judul lagu "tong kosong"). Untuk saat ini yang kita butuhkan adalah seorang pemimpin yang amanah yang rela berkorban untuk kepentingan bangsa yang lebih besar bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya. Bagaimanapun juga kejujuran akan selalu menang meski datangnya di belakang. Katkan A bila itu A dan katakan B jika itu B, semua itu akan membawa diri kita mendapat kepercayaan dari orang lain.
Comments
Post a Comment