Njagakke Endhog`e si Blorok

Hidup ini semakin lama bukan semakin mudah malainkan semakin susah. Disamping harga sembako yang semakin melonjak naik biaya pendidikan dan biaya kesehatan semakin susah terjangkau oleh masyarakat kurang mampu. Kalu saja negeri ini etika sudah tidak laku pasti rumah sakit atau sekolah elit akan memasang sepanduk yang bertuliskan orang miskin dilarang sakit atau orang miskin dilarang sekolah he,he,,.

Susahnya hidup sangat dirasakan terutama bagi masyarakat bawah yang mempunyai penghasilan minim. Sering kita melihat televisi atau membaca dari media cetak masih banyak anak negeri ini yang masih kelaparan, menderita gizi buruk, bahkan masih banyak anak yang tidak bisa sekolah karena keterbatasan biaya. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya pengangguran dan kurangnya pemerataan dibidang pembangunan. Pemerintah selalu mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dari tahun ketahun selalu meningkat namun jumlah penduduk miskin malah makin meningkat. Pemerintah selalu menggembor-gemborkan keberhasilannya dalam bidang ekonomi namun tidak bisa dipungkiri bagi rakyat kecil hidup ini semakin sulit karena biaya hidup yang semakin meningkat.

Dari fenomena diatas dapat kita jadikan semangat untuk kita dapat bekerja semakin keras agar kita bisa mencukupi kebutuhan pokok kita agar kita dapat hidup layak ditengah himpitan ekonomi. Jangan hanya kita diam dan hanya terbuai dengan mimpi yang indah indah tanpa tahu kapan mimpi itu kan datang. Jangan hanya njagakke endhog`e si blorok (mengharapkan hal yang tidak pasti) tanpa diimbangi usaha yang gigih. Hidup adalah perjuangan tanpa henti, kalau kita ingin maju, kita ingin sukses kita juga harus bekerja ekstra banting tulang agar mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan.

Dalam kontek ini njagakke endhog`e si blorok (mengharapkan si ayam betina bertelur) mengandung arti mengharapkan sesuatu yang belum pasti ujung pangkalnya. Kita boleh berandai-andai, kita boleh berangan-angan, kita boleh bermimpi tapi kita jangan hanya terlena dengan mimpi tersebut tanpa usaha yang nyata. Menunggu si blorok bertelur hanya akan membuang waktu dengan percuma, lebih baik kita gunakan waktu tersebut untuk bekerja dan berusaha agar kehidupan kita menjadi lebih baik.

Comments

Popular posts from this blog

''Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak,''

Prosedur Pembelian Barang Pada Perusahaan

Pengertian dan Jenis Masalah

Ojo Seneng Lamis

Sikap Ksatria: Yen Wani Ojo Wedi-wedi, Yen Wedi Ojo Wani-wani