Kejugrugan Gunung Menyan

Pernahkan anda mendengar peribahasa kejugrugan gunung menyan? Bagi yang berasal dari jawa tentunya pernah dengar. Secara harfiah kejugrugan berasal dari kata “jugrug” yang dalam bahasa Indonesia berari “runtuh” sedangkan “menyan” mengandung arti “dupa”. Kejugrugan gunung menyan mengandung arti “nemu kabegjan kang gedhe” (Mendapat keberuntungan yang besar).

Didalam bahasa Indonesia kejugrugan gunung menyan mempunyai persamaan arti dengan pepatah kejatuhan durian runtuh yang sama-sama mengandung arti menerima keberuntungan yang besar. Mungkin selama ini kita mengharapkan sesuatu yang mungkin mustahil bagi kita untuk mendapatkannya karena keterbatasan kita, tetapi bisa jadi apa yang kita harapkan bisa kita capai atau kita dapat dengan tiba-tiba. Alangkah bahagianya perasaan kita ketika yang selama ini kita impikan menjadi sebuah kenyataan.

Hidup ini memang penuh dengan misteri, segala sesuatu yang tidak mungkin kita dapat bisa saja kita dapatkan dengan tanpa sengaja, seperti mimpi saja. Tetapi untuk mendapatkan yang kita iginkan tidaklah cukup kita mengharapkan durian runtuh tanpa kita berusaha untuk menggapainya. Tak ada yang datang dari langit dengan cuma-cuma tanpa adanya usaha dan doa. Apabila usaha dan doa telah kita lakukan namun belum juga keinginan kita terkabul maka bersabarlah karena sesuatu itu akan datang indah pada waktunya.

Roda memang berputar, manusia kadang diatas kadang dibawah, banyak keajaiban muncul disekeliling kita, sebagai contoh seseorang yang awalnya hanya jadi seorang tukang becak bisa menjadi pengusaha yang sukses yang punya harta melimpah, demikian ada juga seorang yang awalnya kaya raya kini hanya menjadi pengemis lantaran hartanya habis karena usahanya bangkrut dan harta bendanya di sita bank. Jadi kita jangan gampang menyerah dan putus asa yakinlah semua itu akan berujung indah pada waktunya.

Kapankah sesuatu yang indah itu akan muncul? Hanya Tuhan yang tahu semua itu. Kita hanya bisa berusaha, berdoa serta menunggu. Menunggu disini bukan berarti kita hanya pasif tanpa adanya usaha yang nyata. Allah pun berfirman : Sesungguhnya Allâh tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS Ar-Ra'd/13:11). Jadi apapun yang terjadi kita tetap harus bersyukur, berdoa dan tetap berusaha karena siapa tahu andalah yang akan kejugrugan gunung menyan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

''Semut di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak,''

Prosedur Pembelian Barang Pada Perusahaan

Pengertian dan Jenis Masalah

Ojo Seneng Lamis

Sikap Ksatria: Yen Wani Ojo Wedi-wedi, Yen Wedi Ojo Wani-wani