Posts

10 Penyebab Kehancuran Bisnis

Image
Berikut 10 Penyebab Kehancuran Bisnis” yang ditulis oleh Bapak RH. Wiwoho yang juga terkenal sebagai “mbah”-nya NLP di Indonesia. Di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa ada sepuluh sebab mengapa sebuah bisnis gagal (angka dalam kurung di peroleh dari riset John Murphy ), yakni: Tidak memiliki perencanaan bisnis yang baik (78%) Terlalu optimistis pada sales dan dana yang diperlukan (73%) Tidak mengenali atau mengabaikan kelemahan-kelemahannya dan tidak berusaha mencari bantuan (70%) Lemah dalam keterampilan dan pemahaman manajemen arus kas (82%) Tidak memiliki pengalaman bisnis yang cukup atau bisnisnya tidak relevan dengan pengalaman berbisnis sebelumnya (63%) Tidak punya kebijakan harga dengan baik (77%) Tidak berusaha memahami atau bahkan mengabaikan kompetitornya (55%) Merekrut karyawan yang tidak tepat (56%) Tidak mempromosikan bisnisnya dengan baik (64%) Tidak melakukan pemosisian perusahaannya dengan baik (71%)

Poso Sapi

Image
Pernahkah anda mendengar Poso Sapi? mungkin orang yang berasal dari jawa pasti tahu istilah ini. Istilah ini saya denger pas saya kecil dulu di daerah saya tinggal. Poso sapi kepanjangan dari bar mangan di usapi (habis makan di lap / dibersihkan), ungkapan ini biasanya di ucapkan bagi orang yang jarang berpuasa, ngakunya berpuasa tapi dia makan secara sembunyi-sembunyi habis itu di bibirnya dibersihkan / di lap dengan tangan atau tissue biar kelihatan kering seperti orang yang berpuasa (bar mangan diusapi) . Saya yakin anda dulu pernah seperti ini kan? hayo ngaku he,he,,,. Poso sapi biasanya dilakukan oleh anak-anak bahkan tak jarang dilakukan oleh orang dewasa. Biasanya orang melakukan itu karena malu dengan temen, tetangga, pacar bahkan mertua malu kalau ketahuan tidak berpuasa, habis makan dilap bibinya biar kering biar kelihatan seperti orang yang berpuasa beneran. Poso sapi hanyalah istilah bagi masyarakat yang ditujukan untuk orang yang berpura-pura puasa. Poso sapi ju

STMJ

Image
Pernahkah anda mendengar istilah STMJ? tentunya pernah ini kan cukup populer. Hampir kebanyakan masyarakat di Indonesia pernah merasakan STMJ (Susu Telur Madu Jahe), Minuman yang menyehatkan juga menyegarkan tubuh, minuman satu ini sangat diminati oleh banyak orang. Jamu resep paling sederhana dan paling banyak dibutuhkan merupakan campuran dari Susu (membuat sehat), Telur (Vitamin+Protein), Madu (Pengganti sel rusak/ Vitalitas) dan Jahe (kehangatan Tubuh). STMJ baik diminum bagi mereka yang berkondisi sehat /kurang energi agar tetap terjaga/stabil kondisi tubuhnya. STMJ dalam istilah lain juga dapat di artikan Sholat Tekun Maksiat Jalan. Banyak orang yang menjalankan sholat tetapi semua itu tidak di cerminkan dengan perbuatannya sehari-hari, dalam kesehariannya meskipun ia sholat ia juga tidak bisa meninggalkan perbuatan maksiat. Dalam istilah lain siang tobat, malamnya kumat, sering dugem, minum-minuman keras, main perempuan. Terkadang sholat hanya dijadikan kedok biar kelihat

Maharban Ya Ramadhan

Image
Maharban Ya Ramadhan adalah kata yang sering kita dengar menjelang datangnya puasa, mungkin kita cukup familiar dengan kata tersebut meski ada sebagian orang belum tahu arti yang sesungguhnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “marhaban” diartikan sebagai “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang).” berarti marhaban ya ramadhan berarti selamat datang hari ramadhan. Hikmah dari bulan Ramadhan ini bermacam-macam ada yang benar-benar mencari pahala dan ridho dari Allah SWT ada juga yang hanya memanfaatkan moment Ramadhan hanya untuk mengais keuntungan materi semata. Seminggu bahkan sebulan sebelum puasa di stasiun-stasiun TV sudah terdengar gaungnya baik lewat iklan, sinetron, talk show dan lain-lain. Stasiun TV berlomba-lomba menayangkan sinetron, drama, komedi yang berhubungan dengan Ramadhan, bukan hanya di media Televisi, di radio, koran, majalah bahkan di panflet di jalan-jalan. Lewat moment Ramadhan ini mereka dapat meraup keuntungan mate

Minak Jinggo (Miring Penak Jengking monggo)

Image
Pernahkah anda mendengar kata Minak Jinggo? Kalau belum berarti kebangetan he,he,,. Dalam istilah wayang Minak Jinggo adalah Raja dari kerajaan Blambangan yaitu sebelah selatan Banyuwangi atau yang lebih dikenal dengan Alas Purwo. Bagi para perokok mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Minak Jinggo, karena Minak Jinggo merupakan brand rokokproduksi dari PT. Nojorono Indonesia. Namun sekarang ini orang lebih familiar dengan istilah minak jinggo yang dikonotasikan negatif yaitu dibuat kepanjangan MIring peNAK JengkING mongGO. Bagi sebagian orang istilah miring penak jengking monggo (miring enak nungging silahkan) di konotasikan negatif dan sebagian orang hanya dibuat untuk selengekan semata. Namun bagi saya istilah miring penak jengking monggo dapat saya artikan bahwasanya kita bebas berbuat apa saja asalkan kita enjoy. Namun kebebasan tersebut bukan berarti kita harus melanggar norma atau aturan yang telah ada. Mungkin dalam bekerja kita ada proses alur kerja yang harus kita lak

Kerot Tanpa Untu

Image
Kerot tanpa untu adalah peribahasa dalam bahasa jawa yang mempunyai arti punya kemauan banyak tapi tidak punya kekuatan. Dalam hal ini yang dimaksdud adalah seseorang yang mempunyai kemauan yang banyak tetapi ia tidak mempunyai kekuatan / modal untuk mewujudkan kemauanya tersebut. Ia hanya terlena dan terbuai dengan mimpi-mimpi yang indah yang sangat sulit untuk diwujudkan. Di jaman yang semakin susah ini banyak orang yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi hasaratnya tersebut, ada yang nekat mencui, merampok, korupsi bahwan ada yang sampai nekat menjual diri. Semua ia lakukan demi untuk memenuhi hasrat dan ambisinya, ia ingin hidup mewah, kecukupan dan apa yang ia inginkan dapat terwujud. Kemajuan jaman telah membuat moral manusia tergradasi, hingga orang sudah tidak memperdulikan etika, moral dan etika dimatanya sudah tidak laku lagi. Untuk itu sudah sewajarnya kita dalam menginginkan sesuatu kita sesuaikan dengan kemampuan kita. Bermimpi boleh, berkhayal juga boleh asal hanya s

Doa di Hari Bahagiaku

Image
Hari ini 12 Juli 2011 bertepatan dengan hari Koperasi Indonesia, genap sudah dua tahun aku menjalani kehidupan ini bersama istri tercintaku Dhian Tresno Murti. Susah senang dan pahit getirnya kehidupan telah kita lewati bersama, mesti kadang ada tangis, duka, tawa tapi itu memang sebagai bunganya kehidupan. Kebahagiaan ini tambah lengkap dengan hadirnya putri kecilku Galuh Kayla Mahya Arimbi, putri yang akan menjadi kebanggaan kami, putri yang akan slalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga ini. Aku berharap semoga dihari jadi pernikahan ini Allah menjadikan kita keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, diberi rejeki yang berlimpah, dapat langgeng sampai kakek nenek seperti "mimi lan mintuna. Mimi dan mintuna adalah binatang laut / ikan yang hidup berdampingan dan saling setia satu dengan lainnya. Mimi lan mintuna biasanya dipakai orang jawa untuk mendoakan sang pengantin baru agar dalam pernikahannya dapat menjadi seperti mimi dan mintuna. Makna yang terkandung dari kata mimi

Njagakke Endhog`e si Blorok

Image
Hidup ini semakin lama bukan semakin mudah malainkan semakin susah. Disamping harga sembako yang semakin melonjak naik biaya pendidikan dan biaya kesehatan semakin susah terjangkau oleh masyarakat kurang mampu. Kalu saja negeri ini etika sudah tidak laku pasti rumah sakit atau sekolah elit akan memasang sepanduk yang bertuliskan orang miskin dilarang sakit atau orang miskin dilarang sekolah he,he,,. Susahnya hidup sangat dirasakan terutama bagi masyarakat bawah yang mempunyai penghasilan minim. Sering kita melihat televisi atau membaca dari media cetak masih banyak anak negeri ini yang masih kelaparan, menderita gizi buruk, bahkan masih banyak anak yang tidak bisa sekolah karena keterbatasan biaya. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya pengangguran dan kurangnya pemerataan dibidang pembangunan. Pemerintah selalu mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dari tahun ketahun selalu meningkat namun jumlah penduduk miskin malah makin meningkat. Pemerintah selalu menggembor-gemborkan keber

Kakean Gludug Kurang Udan

Image
Peribahasa jawa ini secara harfiah mengandung arti kebanyakan petir (kakean gludug) kurang udan (kurang hujan). Peribahasa kakean gludug kurang udan mengandung arti seseorang yang banyak bicara tanpa kenyataan. Dalam bahasa inggris disebutkan Talk more do less. Kakean Gudug kurang udan dapat di umpamakan seseorang yang selalu banyak omong, banyak janji tetapi tak satupun yang nyata dan di tepati, semua hanya pepesan kosong belaka. Dia selalu menjanjikan hal yang muluk-muluk tetapi semua itu hanya sebatas janji dan hanya sebagai pemanis bibir belaka. Orang seperti ini biasanya selalu bermuka manis dan selalu mengobral senyum.  Sebagai contoh banyak para elit-elit politik kita saat kampanye pilkas, legislatif maupun Pilpres, selalu menggumbar janji politiknya, yang katanya mau memperjuangkan kaum rakyat kecil, sekloah gratis, tidak KKN, memenuhi aspirasi rakyat, akan tetatpi semua itu hanya retorika dan janji palsu belaka. Sebagai buktinya sekarang banyak anngota dewan, gubernur, bupati,

Asu Gedhe Menang Kerahe

Image
Asu Gedhe Menang Kerahe adalah peribahasa dalam bahasa jawa, yang dalam bahasa indonesia dapat diartikan Ajing besar selalu menang dalam perkelahian. Asu gedhe menang kerahe dapat dimaknai orang yang memiliki pangkat / kedudukan tinggi tentu akan menang dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pangkat / kedudukan. Dengan kata lain asu gedhe menang kerahe dapat diartikan orang yang mempunyai pangkat dan kedudukan yang lebih tinggi pasti akan selalu menang dalam berperkara.  S udah menjadi ketetapan bahwasanya atasan adalah selalu benar dan bawahan adalah selalu salah. Orang yang berkedudukan lebih tinggi entah itu seorang direktur, manager, kepala, ketua dan sebagainya akan selalu memenangkan perkara itu jika ia berperkara dengan orang yang kedudukannya lebih rendah. Setiap ada masalah selalu bawahan yang selalu di salahkan, kadang bawahan hanya dijadikan alat untuk menutupi ketidak mampuan seorang pemimpin. Memang orang kecil hanya dijadikan objek bagi sebagian penguasa, orang kec

Gupak Pulut Ora Mangan Nangkane

Image
Uwis sak mestine wong makarya bakale entuk bayaran utawa hasil. Nanging ana uga wong makarya direwangi kerja awan bengi betek`e ngolek rejeki kanggo nyukupi kebutuhan saben ndinane. Saben ndina lunga ngalor ngidul golek gawean supayane bisa nutupi kebutuhan. Sakjane kabeh mau ana hasile entuk gawean ananging gegandengan anggone nompo gawean mau ora nganngo itungan akhire gawean sing wis entuk mau namung rugi kabeh. Saka cerita ing nduwur mau isoh diumpamakke gupak pulut ora mangan nangkane sing artine kesel anggone makaryo ananging ora ana hasile. Saben ono gawean karepe pengin di ayahi kabeh tanpa nganggo itung-itungan sing mateng, sing tibo mburine kabeh gawean sing ditompo mau akeh sing rugi. Uwis sakmestine uwong yen kepengen usaha kudu isoh maca kahanan, kudu pinter-pinter anggone ngelola duit, ojo nganti gegeden empyak kurang cagak. Uwong yen pengen mulya ya kudu gelem rekasa, ora gaco mancal kudu pinter-pinter anggone ngecakke duit supayane duwe bati sing akeh jumbuh karo rekasa

Nututi Layangan Pedhot (Mengejar Layangan Putus)

Image
Hidup ini kian hari tak semakin mudah melainkan semakin susah. Banyak pesaing-pesaing baru yang bermunculan baik itu para pengusaha, wiraswasta maupun para pencari kerja, semua saling berlomba-lomba untuk tetap dapat eksis. Tak mudah memang menjalani hidup ini banyak liku-liku dan jalan terjal, karna hidup memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk menyikapi tersebut tidaklah mudah, kita harus pintar-pintar mensiasati agar kita tidak kalah bersaing dengan orang lain. Banyaknya para pesaing mengharuskan kita untuk bekerja lebih keras, kita harus bisa menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan lebih daripada orang lain. Karna dengan nilai plus tersebut kita akan bisa jadi pemenang. Kita harus pintar-pintar dalam mengambil keputusan jangan sampai keputusan yang kita ambil malah menjerumuskan kita. Kehidupan yang seharusnya berjalan baik malah menjadi terpuruk apabila kita salah langkah, untuk itu sebelum mngambil keputusan harus dipikirkan secara masak-masak antara untung dan rug

Cecak Nguntal Cagak

Image
Cecak nguntal cagak adalah peribahasa jawa, Cecak yang dalam bahasa indonesia adalah cicak binatang yang biasanya merayap di dinding (seperti lagu anak-anak itu lho). Nguntal dalam bahasa Indonesia adalah makan. Sedangkan cagak dalam bahasa indonesia adalah tiang yang dipakai untuk menompang rumah yang biasanya terbuat dari kayu atau beton cor. Cecak nguntal cagak mengandung arti menginginkan hal yg tak mungkin/tidak sesuai dengan kemampuannya. Apakah mungkin seorang cicak yang mempunyai badan sangat kecil menelan/memakan tiang? Tidak mungkin kan? Cicak kan biasanya memakai tiang untuk merayap jadi sangatlah mustahil seekor cicak bisa memakan tiang (cecak nguntal cagak) Dari peribahasa tersebut dapat diibaratkan seseorang yang menginginkan sesuatu tanpa melihat kemampuannya sendiri yang mustahil dapat ia kerjakan. Sudah seharusnyalah seseorang itu melihat dan mengetahui kemampuannya sendiri dan tidak memaksakan sesuatu yang mustahil di lakukan. Cecak nguntal cagak dalam peribahasa indo

Galuh Kayla Mahya Arimbi

Image
Hari ini Minggu 05 Juni 2011 jam 18.25 WIB, berat 3kg, panjang 48 cm, engkau telah lahir ke dunia ini untuk menjadi teman hidup kami. Doa Ayah dan Bunda teruntai untukmu, semoga engkau menjadi anak yang sholehah, pandai, patuh, taat dan berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi saudara, tetangga, teman, masyarakat, nusa bangsa dan agama. Semoga dengan hadirmu akan membawa berkah dan kebahagiaan bagi keluarga ini. Selamat datang malaikat kecilku, selamat datang bidadariku, selamat datang calon tokoh dunia, doa ayah dan bunda selalu terlantun untukmu. Sebagai tanda cinta, kami berikan sebuah nama untukmu Galuh Kayla Mahya Arimbi . Semoga dengan nama itu kamu dapat menjadi kebanggaan bagi kami. Galuh Kayla Mahya Arimbi mengandung arti Intan Murni yang bercahaya yang mempunyai watak seperti Dewi Arimbi . (Dewi Arimbi mempunyai sifat jujur, setia, berbakti dan penyayang ). “Kayla”. adalah nama panggilan sayang untukmu. Galuh Arti =

Wani Silit Wedi Rai

Image
Wani silit wedi rai adalah peribahasa jawa yang menggambarkan sikap seorang pengecut. Wani silit mengandung arti seseorang hanya beraraninya dari belakang, tidak berani bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan, sedangkan wedi rai mengandung arti takut untuk menunjukkan mukanya dalam arti lain takut untuk mengakui kesalahan dan takut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat. Mungkin banyak contoh yang dapat kita ambil dari sekeliling kita seseorang yang hanya beraninya main dari belakang, ia hanya memanfaatkan orang-orang di sekelilingnya untuk menutupi ketidak mampuannya, padahal ia punya peranan penting untuk memutuskan sebuah masalah. Ia hanya menjadikan orang disekelilingnya sebagai tameng, setiap ada permasalahan selalu dilimpahkan ke orang lain padahal dialah yang seharusnya bertanggung jawab atas semua itu. Sudah seharusnyalah kita mempunyai sifat ksatria yang berani bertanggung jawab atas apa yang telah kita perbuat. Jangan hanya beraninya mengorba

Prosedur Pembelian Barang Pada Perusahaan

Image
Sebelum masuk pada prosedur pembelian alangkah baiknya kita mengetahui apa itu pembelian. Pembelian/Purchasing/procurement/pengadaan barang dapat didefinisikan “Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services (Bodnar dan Hopwood (2001:323)) Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa. Berikut adalah prosedur pembelian barang dan jasa pada sebuah perusahaan : Bagian Pembelian menerima Permintaan Pembelian Barang (Purchase Request)/ Surat Order barang dan Jasa dari User . Bagian Pembelian menentukan Supplier sesuai dengan kriteria barang yang tertera di Permintaan Pembelian Barang memeriksa daftar rekanan terseleksi yang dapat memenuhi barang sesuai dengan permintaan pada Form Permintaan Pembelian. Apabila daftar terseleksi untuk Supplier barang sesuai dengan permintaan pembelian belum ada, maka ba

Hidup Itu Gampang Gampang Susah

Hidup didunia ini memang penuh warna, apalagi seperti jaman sekarang ini haruslah pintar-pintar menyikapi keadaan. Hidup itu memang gampang-gampang susah, dibilang gampang kalau semua itu sudah ketemu / didapatkan dan dibilang susah kalau semua itu belum ketemu / didapatkan. Yang dimaksud mudah yaitu hidup itu terasa mudah apabila sudah ketemu jalannya, ibarat apa yang diinginkan pasti terlaksana. Urusan jodoh, rejeki, sandang, pangan dan papan semua itu terasa gampang kalau Allah sudah meridhoi. Hidup itu hanyalah saling melihat, kalau melihat teman atau tetangga yang hidupnya telah mapan pasti bayangannya cuma iri berpikiran bahwa dia selalu hidup enak dan tidak pernah susah. Padahal semua yang dibayangkan itu belum tentu benar seperti yang dibayangkan karena sudah pasti apa yang dimiliki itu diawali dari susah dahulu. Terus yang dimaksud susah dalam kontek ini adalah semua keinginan dan harapan belum satupun terwujud, ingin mencari pekerjaan belum dapat-dapat, ingin punya

Urip Iku Gampang Gampang Susah

Urip ana alam ndonya pancen werna-werna kahanane, apa meneh jaman saiki kudu pinter-pinter nyikapi kahanan urip. Urip iku pancen gampang-gampang susah, di omongke gampang yen kabeh mau wis ketemu diomongke susah yen kabeh mau durung ketemu. Sing dimaksud gampang yaiku urip iku karasa gampang yen wes ketemu dalane, paribasan apa sing dikarepake mesti kelakon. Babakan jodo, rejeki, sandang, pangan, lan papan kabeh mau karasa gampang yen Gusti Allah wes ngeparengake. Urip iku amung sawang sinawang, yen nyawang konco utawa tonggo sing wes uripe mapan mesti gambarane mung meri mbayangke mesti uripe kae penak ora tau rekoso. Padahal kabeh sing dibayangake kuwi mau durung mesti kaya sing dibayangake, amarga kabeh sing diduweni kui mau mesti lantaran saka rekasa disik. Terus sing dimaksud susah yaiku kabeh kekarepane durung bisa kaleksanan, pengen golek gawean ora entuk-entuk, pengen duwe bojo durung ana sing gelem, pengen duwe omah nanging duit ora duwe, pengen duwe duit akeh nanging anggone

Jer Basuki Mawa Beya

Jer basuki mawa beya adalah ungkapan dari bahasa jawa yang mungkin bagi sebagian orang sudah tidak asing lagi. Jer basuki mawa beya mengandung arti bahwa untuk memperoleh keberhasilan dibutuhkan sebuah pengorbanan. Dengan kata lain jer basuki mawa beya bisa juga diartikan untuk memperoleh keberhasilan / kesejahteraan pasti memerlukan biaya. Biaya disini bisa berarti materi / uang, semangat atau kemauan. Dalam istilah jawa Basuki juga mengandung makna keselamatan misalnya puja puji: Manggiha basuki mugi kalis ing sambikala yang artinya saling mendoakan agar mendapatkan keselamatan, terbebas dari segala gangguan. Basuki, Lestari, Widada, Slamet, Sugeng, Yuwana, Raharja, Rahayu semua mengandung makna harapan akan keselamatan. Sedangkan istilah Beya mengandung arti biaya, uang atau harta atau kalau ingin sukses harus mau susah dahulu. Kata Jer Basuki Mawa Beya juga dapat kita lihat pada logo atau lambang Provinsi Jawa Timur, pada logo bawah terdapat pita berwarna putih merah yang bertulisk

Ojo Seneng Lamis

Image
Ojo seneng lamis bagi orang jawa mungkin kata itu tidak asing dan sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Lamis mengandung pengertian orang yang suka mengobral janji tapi tidak pernah ditepati. Memang mudah mulut kita tuk berucap memberi harapan yang manis-manis tapi susah untuk di realisasikan dari janji tersebut. "Memang lidah tak bertulang, tak berbekas kata-kata, tinggi gunung seribu janji lain di bibir lain di hati", itu mungkin sepenggal bait yang dinyanyikan Bob Tutupoli yang dalam istilah jawa dikatakan Lamis. Kita juga bisa ambil contoh dari lirik lagu jawa yang dinyanyikan oleh Manthous: Ojo sok gampang (Jangan mudah) janji wong manis (Mengucap janji manis) yen to amung lamis (kalau hanya berdusta) Becik aluwung prasojo nimas (Lebih baik jujur apa adanya) ora agawe cuwo (Biar tidak mengecewakan) Bait diatas mengajak kita untuk tidak gampang memberi janji yang manis kepada orang lain, lebih baik kita jujur apa adanya agar tidak mengecewakan orang lain. Alla